Izinkan Aku Berkhayal

Jeda Ngaji
1 min readJun 11, 2021

--

Sudah habis sebatang
Puisiku baru jadi sebait
Kulit kedinginan
Mata sayu pengen tiduran
Aku mau jadi sastrawan
Yang mati di puncak Semeru
Saat menyanyikan lagu-lagu karangan
Tapi Tuhan berkata lain
Aku harus sekolah
Kini sudah S1
Sudah di ujung tanduk
Hampir sampai jangan kau patahkan
Tinggal selangkah lagi
Jadi pengangguran terdidik
Tiba-tiba waktu seperti dilipat
Aku harus menikah dan punya keturunan
Terus terang, belum siap jadi bapak
Yang lari sana-sini demi istri dan anak
Tapi entah kenapa
Aku ingin muda selalu
Jadi pelukis ketika bosan menulis
Dengan kau di sampingku tanpa memikirkan kapan punya anak
Atau apalah arti rencana
Kau menyuapiku teh atau kopi arabika
Dalam cangkir yang cemburu
Pada cara kita bermesra
Yang sederhana tanpa dipaksa
Lalu aku mencium keningmu
Dengan keringat yang belum sempat dikeringkan
Aku memelukmu
Berharap malam akan tiba
Dengan bintang-bintang bermekaran
Lalu purnama datang
Menghapus bintang
Aku pun tersadar kita telah menua
Dalam sekejap saja
Dan kita harus terima

Purwokerto, 11 Juni 2021

--

--